Selasa, 07 Juni 2011

Kekuatan Visi Bisnis Mendobrak Impian Anda!

Visi Bisnis ibarat bingkai Masa Depan Kita..!!!

Jika kita sudah menyiapkan Bingkai masa depan, maka kita tinggal mengisi bingkai tersebut agar terlihat semakin layak…!

Sebelum menekuni Bisnis Online, Saya masih merasa ‘asing’ dengan sebutan Visi dan Misi. Bukan merasa asing mendengar istilah tsb, malah terlalu sering mendengarnya. Yang asing adalah mempraktekkan Visi dan Misi tersebut dalam kehidupan, khususnya kehidupan bisnis.

Saya baru menyadari kekuatan luar biasa sebuah Visi setelah 2 thn lebih menekuni Bisnis Online (setidaknya sampai menulis artikel ini).

Jika pembaca mengikuti perkembangan Bisnis Saya dari awal, tentu sudah pernah membaca Visi Saya pada Link Website berikut :

Visi Davit-1 Juta Lebih Lapangan Kerja

Visi tersebut Saya buat tahun 2008. Dan pada thn 2010 ini sudah menunjukkan perkembangan yg signifikan.

Pada catatan Visi tsb Saya menargetkan terbentuk setidaknya 125 ribu pebisnis online dalam rentang 12 thn. Dari situ, diprediksi bisa terbentuk 12,5 juta lapangan kerja. Jika perhitungan 10% saja dari target ini,
maka setidaknya akan terbentuk 1 juta lebih lapangan kerja baru dari kekuatan Bisnis Online.

Dalam rentang 12 tahun tsb, Saya berencana membentuk 4 Jejaring Revolusi Bisnis Pembuka Lapangan kerja atau disingkat “4 Jejaring Revolusi Bisnis PLK”. Masing-masing jejaring terbentuk dalam rentang per 3 tahun (start thn 2009).

Target 3 tahun pertama saya (2009-2011), terbentuk 100 lapangan kerja dari jaringan bisnis online, baik dari para karyawan saya, atau pun dari member RWP yang sudah mandiri di bisnis online. Dari 100 orang tsb, jika
50% saja yg bisa jadi pengusaha online dan mampu merekrut tenaga kerja baru, maka akan ada 50 orang pebisnis online unggulan.

Hingga Saat Saya menulis artikel ini, member RWP sudah ada sekitar 2.000 orang. Insya Allah kalau hanya berharap 50 orang saja yg bisa jadi pengusaha online yg memiliki karyawan, sebelum thn 2011 hal itu sudah bisa tercapai.

Target 3 tahun berikutnya bisa dilihat pada link Visi Saya di atas…!

Berikut Perkembangan BisnisDavit Group hingga artikel ini dibuat :

-Sudah memiliki 5 karyawan dari yg tadinya 2 karyawan (Lihat HUT ke-2 Saya jadi Pebisins Online)
-Sudah memiliki sekitar 2.000 member RWP yg menyebar dari Aceh hingga Papua.
-Sudah memiliki agen/pembeli sepatu dan sandal untuk wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
-Sebelum akhir thn 2010 ini berencana membuka kantor cabang minimal untuk 5 Kota di luar Bogor (beberapa Kota yg sudah menyatakan berminat menjadi cabang adalah Bandung, Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Bengkulu, Medan, Batam, dll).

Eh ngomong-ngomong, sebenarnya artikel ini Saya buat karena terinspirasi atas pertanyaan beberapa orang yg percaya atau setengah percaya dengan perkembangan Bisnis Online Saya yg baru 2 thn berlalu.

Dengan merefresh kembali ingatan Saya 2 tahun yg lalu, setidaknya Visi di atas terkuatkan kembali di pikiran dan hati Saya agar bisa lebih banyak berbuat.

Visi itu ibarat mimpi indah yg kita harapkan terjadi di masa depan. Dan visi itu harus terus digambarkan agar fokus kita bisa terjaga sampai berhasil.

Cara menggambarkan Visi ada 2 :

1. Buat daftar impian kita di sebuah kertas, lalu ditempel di kamar kerja agar setiap hari terlihat.

Daftar impian tsb merupakan hasil dari Visi yg kita harapkan. Misal : Saya menulis impian berupa keinginan memiliki rumah dan kendaraan impian,
memiliki penghasilan ratusan juta per bulan, pengen punya Yayasan utk Pengusaha Mikro, dll.

2. Buat daftar impian tsb sebagai imaginasi di otak.

Ini bukan mengkhayal, tapi sebagai upaya utk memperbesar gambaran Visi sehingga menjadi kegiatan yg menyatu antara otak dan perbuatan sehari-hari (beda tipis dg khayalan).

Misal : setiap hari saya selalu membayangkan punya karyawan banyak, tugas-tugas rutin bisa diberdayakan ke karyawan, Saya fokus ke pengembangan jaringan bisnis, bayangan memiliki kantor pusat dan ratusan kantor cabang di seluruh Indonesia, bayangan akan banyak member RWP yg berhasil di Bisnis Online masing-masing, dsb..!

Biasanya kalau Visi kita besar, maka yg dilakukan pasti juga besar.
Kalau Visi kita kecil, maka perintah di otak juga perbuatan-perbuatan kecil.

Yang parah adalah kalau kita gak memiliki Visi, maka yg dilakukan dalam bisnis pastilah gak beraturan, melompat-lompat bergerak tanpa arah yg jelas. Setelah banyak melompat, maka nanti akan merasa lelah sendiri karena gak punya tujuan jelas.

INGAT KRITERIA ORANG HEBAT :

Siapa yg berani bermimpi utk berhasil, dia termasuk orang hebat…Kenapa?
karena apa yg anda bayangkan hari ini, itulah yg akan anda petik di kemudian hari..

JANGAN TAKUT UNTUK BERMIMPI! Mimpilah yang besar…Iringi mimpi anda dengan doa dan perbuatan…!

Lalu Mimpi itu akan mendekati anda…!

Saya ingat kata-kata bijak dari Mr. Reza M Syarif, salah satu Motivator nasional :

“Jika Anda mau memulai bisnis, jangan pernah batasi impian Anda.
Namun Anda akan tahu batasan tsb setelah menekuni Bisnisnya lebih jauh..!”

Nah, setelah tahu batasan tsb, barulah Anda bisa membuat rencana dan target lebih realistis dari yg tadinya hanya impian belaka…!

Sukses untuk Kita yg Mau Menyusun Visi…!!

Yang Masih Terus Belajar,

Davit Putra,

Rabu, 01 Juni 2011

Manajemen Menghadapi Kematian

Setiap hari kita disibukkan dengan kegiatan dunia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Orang tua sibuk mencari nafkah, mahasiswa sibuk belajar, pengusaha sibuk mengurus bisnisnya, guru sibuk mengajar muridnya, dan seabrek kesibukan lain yg sangat banyak kalo dirinci.

Tapi sadarkah kita ke mana ujung dari semua kesibukan kita itu?

Semua orang tahu kalo kegiatan yg kita lakukan adalah untuk mencapai target keberhasilan dunia. Namun hanya sedikit yg ’sadar’ kalo kebahagian dunia harus dikejar dengan alasan untuk mencapai kebahagiaan kampung akhirat.

Dalam urusan bisnis misalnya, kita menerapkan segala ilmu manajemen dan prakteknya untuk mencapai target omset yg diidamkan. Jika demikian pentingnya manajemen bisnis, maka mestinya kita sadar dan mau menerapkan manajemen menghadapi kampung akhirat yg jauh lebih kekal dan abadi.

Penulis membuat artikel ini sebenarnya lebih ditujukan untuk mengingatkan diri pribadi karena telah membaca artikel orang lain dan melihat ‘orang besar’ dipanggil-Nya meski bergelar doktor. Syukur jika tulisan ini bisa memberi manfaat bagi pembaca sekalian sebagai sarana saling mengingatkan.

Ceritanya kemarin saya mau berangkat jogging pagi sekitar jam 8.00 WIB. Ditengah jalan suasana terasa macet. Biasanya jam segitu jarang macet, kecuali jika ada kunjungan bis wisata mau ke tempat rekreasi air The Jungle yg tidak jauh dari rumah kami.

Ternyata salah satu penyebabnya karena banyak orang melayat ke rumah salah seorang saudara kita yg telah dipanggil kehadapan-NYA. Papan bunga bertuliskan ungkapan belasungkawa berjejer di pinggir jalan dengan tulisan yg besar-besar. Salah satunya yg sempat Saya baca adalah “Turut Berduka Cita atas berpulangnya Bpk. Dr. bla..bla..bla… dan seterusnya”.

Sepintas Saya tertegun dan sempat bergumam dalam hati : ” Oh ini toh salah satu sebab macet, ternyata ada ‘orang besar’ yg meninggal dan banyak yg melayat”.

Sepanjang jalan kepala Saya berpikir lagi, ternyata meski kita orang besar atau merasa besar sekalipun, pada saatnya kita akan meninggalkan semua kebesaran tadi untuk memasuki gerbang kehidupan baru. Gerbang kehidupan baru itu akan mengantarkan kita memasuki dunia lain yg kita kenal sebagai alam kubur hingga alam akhirat.

Saya berdoa semoga Saudara kita yg bergelar Doktor tadi diterima disisi-Nya dan sudah memiliki bekal akhirat yg disiapkan sepanjang hayatnya di dunia.

Pertanyaan yg muncul di benak Saya selanjutnya adalah ; Bagaimana jika kita merasa besar di dunia (sukses dalam suatu bidang, menjadi pemimpin, disegani dan dihormati orang, dll) namun belum punya bekal yg cukup untuk akhirat? Atau bagaimana kalo kita merasa kecil di dunia (blm sukses, sengsara terus, tidak pernah merasa bahagia, dll) namun belum juga punya bekal yg cukup untuk kampung akhirat?

Kedua kondisi di atas sama-sama merugi. Yang paling rugi tentu kondisi yg kedua. Dunia belum didapat, akhirat juga tidak siap. Kesimpulan Saya, kita harus memiliki ilmu manajemen yg baik untuk bisa mengarungi kehidupan dunia yg penuh dengan keberlimpahan rezeki ini dan tidak melupakan bekal untuk kehidupan akhirat.

“Jika kamu ingin mendapatkan kebahagian kehidupan dunia, maka hendaklah dengan ilmu. Jika kamu ingin mendapatkan kebahagiaan akhirat, juga hendaklah dengan ilmu. Dan jika kamu inginkan kebahagian keduanya, maka hendaklah dengan ilmu”.

Sesuai dengan judul artikel ini, salah satu ilmu untuk mendapatkan kebahagian akhirat adalah manajemen menghadapi kematian. Sederhananya, manajemen selama hidup di dunia agar punya bekal yg cukup sebelum pintu kematian itu datang.

Ide manajemen ini Saya dapat setelah membaca salah satu artikel buletin Jumat beberapa waktu lalu. Saya terkesan membaca judulnya karena terasa sedikit ‘menyeramkan’.

Betapa tidak, karena selama ini orang takut membicarakan kematian diri sendiri namun sering melihat kematian orang lain. Berapa banyak tetangga, sahabat, dan saudara sendiri yg lebih dulu meninggalkan kita namun tidak memberikan ‘kesan khusus’ kepada diri kita.

Kita seolah akan hidup lama atau merasa selamanya. Hal ini tercermin dari prilaku kita yg meninggalkan kepentingan manajemen menghadapi kematian. Kita sibuk menjajal berbagai praktek ilmu manajemen diri, namun lupa manajemen kampung akhirat. Bolehlah kita berhasil dengan manajemen dunia yg fana ini, namun sertakan pula ilmu untuk mencapai keberhasilan kampung akhirat yg lebih abadi. Singkatnya, mari kita capai kebahagian di dunia dan sekaligus kebahagian akhirat.

Setidaknya ada 2 Manajemen untuk mencapai kedua kebahagian tadi menurut ilmu penulis yg masih terbatas ini ;

1. Manajemen fisik (badan).

Manajemen fisik berhubungan dengan tingkat kesehatan badan dan pikiran.Serta meningkatkan kemampuan fisik agar kuat dan mampu menerima tanggung jawab didunia sebagai khalifah di muka bumi dan menyebarkan dakwah Islam dengan kekuatan apa saja yang kita sanggupi.

2. Manajemn hati (batin).

Manajemen hati berhubungan dengan kesehatan jiwa yg mempengaruhi kesehatan badan dan pikiran kita. senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT serta tunduk patuh dengan segala yang telah di ajarkan melalui nabuny Muhammad SAw manusia terbaik sepanjang masa dan terbaik di dunia ini.

—————————————

Orang yg berhasil mencapai materi dunia mungkin baru menguasai manajemen fisik, namun orang yg berhasil mencapai kebahagian dunia dan akhirat Insya Allah menguasai Manajemen Fisik dan Hati.

Fisik berhubungan dengan badan dan pikiran. Jika fisik kita bagus, secara relatif akan mendorong pikiran kita bisa bekerja rileks. Begitu juga sebaliknya. Jika pikiran kita terkendali, maka badan akan terasa ringan dan enak melakukan segala aktifitas.

Hati berhubungan dengan 2 sumber kemungkinan ; Sumber petunjuk hawa nafsu (Syaitan), Sumber petunjuk Ilahi (Rabb Pemilik Alam Semesta).

Jika hati cenderung bersumber dari petunjuk hawa nafsu, niscaya setiap usaha kita di dunia hanya berhasil dalam ukuran fana. Terlihat sukses di luar, namun ternyata keropos di dalam. Jika hati cenderung bersumber dari petunjuk Ilahiah, tentu ukuran sukses akan diraih baik dari sisi luar mapun dari sisi dalam. Sukses akan diraih baik dari sisi dunia, maupun dari sisi akhirat. Sukses akan diraih baik dari sisi materi maupun dari sisi non materi (ketenangan, kedamaian, kebahagian, sifat sabar, ikhlas, saling menolong, dan sifat-sifat terpuji lainnya).

Sungguh beruntung orang-orang yg mau mempersiapkan bekal kampung akhirat dengan manajemen fisik dan manajemen hati. Semua perbuatannya untuk mencapai kebahagian hidup di dunia hanya semata-mata mengharapkan Keridhoan-Nya sehingga bisa sukses meraih kebahagian kampung akhirat :

“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi/beribadah kepada-Ku”.

Pembahasan masalah manajemen fisik dan hati ini tentu merupakan materi yg sangat panjang dan eksperimental. Insya Allah jika ada kesempatan akan saya bahas lagi berdasarkan pengalaman pribadi.

Semoga ada hikmahnya bagi kita yg ingin mencapai kebahagiaan dunia-akhirat…! Amiin.

Sukses untuk kita yg Mau Belajar tentang Kehidupan,

Davit/ edit Mukharom

Membacalah, inilah Kunci Awal Menuju Sukses Sejati

Hidup ini pada dasarnya adalah proses belajar. Jika kita mau berhasil, maka banyaklah belajar dari proses kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan orang lain.

Dari mulai lahir, lalu menginjak usia balita, lalu masuk TK, SD, SMP, SMA, dan jika beruntung bisa masuk Universitas. Kemudian jika beruntung lagi bisa dapat gelar S1, S2, dan S3. Semua itu menunjukkan tahapan proses belajar yg dilalui. Orang yg mendapatkan ilmu yg banyak biasanya berkedudukan tinggi dalam strata sosial di masyarakat. Asalkan ilmu tsb dimanfaatkan benar-benar untuk kemashlahatan umat.

Tak terkecuali dalam bisnis. Orang yg berhasil dalam suatu bisnis akan dipandang beda oleh orang lain yg mengenalnya. Dia akan disanjung, didekati, dan bisa jadi 'dimanfaatkan' oleh orang lain untuk diajak kerjasama.

Tahukah kita apa Kunci awal untuk bisa sukses seperti orang-orang di atas?
Kuncinya ada pada 'Kemampuan Membaca'.

Ada 4 kemampuan membaca yg diperlukan sebagai kunci awal menuju kesuksesan hidup :

1. Membaca potensi diri sendiri.
2. Membaca potensi orang lain.
3. Membaca potensi alam sekitar kita.
4. Membaca petunjuk ilham dari ilahi

Mari kita bahas satu per satu. Untuk lebih spesifik, bahasan akan dikaitkan dengan bidang bisnis yg sedang kita geluti.

1. Membaca potensi diri sendiri.
Kenalilah potensi pada diri sendiri sebelum kita memulai suatu bisnis. Ini sering Saya tekankan untuk para pemula. Allah sudah menganugrahkan kelebihan pada setiap manusia yg berbeda dari manusia lain. Inilah yg mendasari mengapa orang mencari nafkah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ini pula yg mendasari bisnis kita.

Mari baca apa potensi kita sejak dulu. Apa yg pernah kita lakukan dan itu sempat berhasil. Kadang ada orang yg tidak bisa membaca apa potensi yg ada dalam dirinya. Jika Anda belum tahu sampai saat ini potensi diri sendiri, maka coba gali apa hasrat terpendam Anda selama ini. Apa hasrat yg paling ingin Anda tuju (passion), lalu kaitkan dengan minat Anda.

Sejelek-jeleknya orang normal, pasti ada sesuatu yg dia sukai. Sesuatu yg membuat dia bahagia dan bersemangat bila melakukannya. Temukan sesuatu yg membuat Anda bahagia, lalu kaitkan dengan ide bisnis.

Jika Anda merasa senang ngobrol dengan teman berjam-jam, kenapa tidak dituangkan dalam sebuah blog. Ceritakan sesuatu bidang yg Anda senangi, misal bidang olah raga sepak bola. Banyak orang yg rela nonton sepak bola berjam-jam (bahkan sampai tengah malam), dan keesokan harinya dia ceritakan lagi ke temannya. Kenapa tidak disalurkan lewat blog secara rutin? Silahkan update berita pertandingan terbaru di Blog Anda, lengkap dengan cuplikan video, aksesoris tim favorit Anda, dll. Jika pengunjung blog Anda sudah ramai, maka apa saja yg berkaitan dengan sepak bola bisa jadi sumber uang nantinya. Baik dari penjualan produk maupun dari iklan orang lain di blog Anda.

Intinya perlu konsistensi Anda untuk membuat hobi menjadi sumber penghasilan bisnis. Jangan berfikir tidak bisa di awal, tapi lakukan saja terus sesuai kesenangan Anda. Jika orang melihat Anda konsisten, maka Anda akan punya banyak pengikut nantinya. Jika sudah punya banyak pengikut, maka disitulah sumber uang berada.

2. Membaca potensi orang lain.
Membaca potensi orang lain berguna untuk kita ambil hikmahnya. Kelebihan yg dimiliki orang lain belum tentu kita memilikinya juga. Jangan malu untuk belajar dari orang lain, baik dari orang yg kita anggap 'tinggi kedudukannya', maupun dari orang-orang yg kita anggap rendah atau biasa saja.

Jangan hanya lihat kedudukan orang lain, tapi lihatlah apa yg dibicarakannya. Lihatlah apa yg dilakukannya. Seorang pedagang asongan yg berhenti dimasjid untuk shalat tepat waktu akan lebih mulia ketimbang seorang boss yg sholatnya telat melulu.

Seorang tukang parkir yg sabar akan lebih mulia ketimbang seorang pengemudi yg mengucapkan sumpah serapah ketika menghadapi kendala macet di jalan.

Mari membaca kelebihan orang lain, lalu ambil manfaat positifnya buat pengembangan pribadi kita masing-masing.

Kalo dalam bisnis online, Saya sering mengingatkan pada semua member list agar rajin-rajinlah melihat blog atau website orang lain. Lihat apa yg membuat blog atau websitenya menarik banyak pengunjung. Baca kelebihan yg tersurat dalam tulisan-tulisannya. Amati semuanya, tiru, dan modifikasilah sesuai dengan bidang minat Anda.

Istilahnya ; never ending learning gitu loh...!

Masalahnya adalah kelemahan pada diri sendiri yg malas membaca. Jika kita tidak tahu potensi diri sendiri, maka cari tahu dengan membaca buku-buku panduan org yg berhasil. Jangan bertanya sebelum Anda mengambil intisari buku tsb. Karena nanti sang penjawab akan sulit membantu Anda secara spesifik karena yg diceritakan pasti keseluruhan isi buku. Malah Anda akan bertambah bingung sendiri dibuatnya.

3. Membaca potensi alam sekitar kita.
Alam beserta isinya mengandung banyak misteri ilmu. Ada yg sudah diungkap manusia melalui serangkaian penemuan-penemuan ilmiah.

Namun secara sederhana, kita juga bisa membaca potensi alam melalui lingkungan masing-masing. Ada orang yg sukses memanfaatkan limbah koran bekas atau limbah plastik bungkusan untuk dibuatkan tas kreatif. Ada yg kreatif memanfaatkan limbah kaca untuk dijadikan hiasan lampu yg menarik. Ada yg menjadikan gentong bekas untuk dibuatkan hiasan air terjun mini di dalam gentong, lengkap dengan lampu-lampunya.

Intinya Allah tidak pernah sia-sia dalam menciptakan sesuatu di alam semesta ini. Semua sudah direncanakan-Nya dan masing-masing pasti ada manfaatnya.

Kita sebagai manusia yg ditunjuk menjadi khalifah di muka bumi sudah dilengkapi panca indera untuk membaca hikmah-hikmah tersembunyi dari alam. Masak memanfaatkan apa yg sudah diberi kita tidak mampu memberikan nilai tambah? Sungguh kitalah yg menyia-nyiakan pemberian Allah jika tidak memanfaatkannya untuk membaca potensi alam sekitar.

4. Membaca petunjuk ilham dari ilahi
Allah telah menciptakan manusia dengan 2 potensi ; potensi untuk berbuat baik dan potensi untuk berbuat buruk/jelek

Jika kita cenderung melakukan hal-hal baik, itu pertanda hati nurani kita lebih dominan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Jika kita cenderung melakukan hal-hal yg tidak baik atau merugikan, itu pertanda pengaruh nafsu 'Syaitan' lebih dominan dalam hati kita.

Oleh karena itu sangat penting setiap harinya kita membaca sudah berapa banyak kesalahan dan dosa yg kita perbuat. Mari kita bersihkan dosa setiap hari ibarat kita membersihkan kaca yg kotor. Caranya dengan banyak-banyak bertobat dan beristighfar. Jika kaca kita bersih dari kotoran debu-noda, maka cahaya matahari akan lebih mudah tembus masuk ke relung rumah.

Demikianlah halnya hati. Jika hati kita bersih karena sering bertobat dan beristighfar, maka petunjuk ilham dari Tuhan akan lebih mudah menembus relung hati. Kalo sudah begitu, maka kita akan dimudahkan membaca petunjuk kebenaran dari Tuhan. Yakinlah jika kita bisa membaca petunjuk dari Tuhan, hidup ini akan dimudahkan oleh-Nya. Karena pada dasarnya kita adalah makhluk ciptaan Tuhan, maka segala aturan dan petunjuk Tuhan pasti membawa kesuksesan bagi diri kita. baik kesuksesan dunia, maupun kesuksesan akhirat.

Bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Bukankah itu yg sedang kita cari selama ini???

Jadi sobat, mulai sekarang mari kita lebih rajin membaca untuk mencapai kesuksesan yg sebenarnya...!

Sukses untuk Kita yg mau Belajar Membaca,


Davit/ edit Mukharom