Kamis, 25 Oktober 2012

Tebar Hewan Kurban 1433 H BM Bina Insani

         Alhamdulillah tiba saat Hari 'Idul Adha 1433 H ummat muslim melaksanakan sholat id dimasjid, lapangan terbuka, dll. Pemerataan hewan kurban amat diperlukan , karena tidak semua wilayah yang umumnya di kelola di masjid atau mushola terdapat hewan kurban. Karena itulah Baitul Maal Bina Insani Kebumen menyalurkan/mendistribusikan hewan kurban ke lokasi yang minim hewan kurban bahkan di lokasi Mushola di Somalangu penduduk sekitar tidak ada yang kurban. Maka hewan kurban yang telah kami terima kami distribusikan ke sana.
        Bukan karena tidak punya harta kekayaan, namun karena kesadaran yang belum muncul dari para aghniya yang secara materi sesungguhnya mampu namun belum mau berkurban.
        Kesadaran masyarakat untuk berkurban perlu di bangun dan di sosialisasikan secara masif ke masyarakat.
Kandang peternak kambing binaan BMT Bina Insani Kebumen yang berlokasi di Desa Giripurno, Kec. Karanganyar, Kab. Kebumen. Jawa Tengah.

Hewan Kurban kami distribusikan di :
1. Somalangu    : 2 ekor kambing ; penerima manfaat : 40 orang.
2. Kuwayuhan   : 2 ekor kambing ; penerima manfaat : 40 orang.
3. Kedawung    : 1 ekor kambing ; penerima manfaat : 20 orang.
4. Komunitas pedagang asongan : 1 ekor ambing; penerima manfaat 20 orang.
5. Pondok Pesantren Daruth Thoyibah 6 ekor kambing ; penerima manfaat 120 orang.
Jumlah total penerima manfaat : 240 orang.

Jazakumullho khoir kepada para pekurban yang telah mempercayakan hewan kurbannya kepada kami.

Rabu, 17 Oktober 2012

BAYANGAN

Di bawah sinar mentari pagi ku berdiri di tepi jalan di bawah pohon jati yang meranggas, kekeringan saat itu, selain cermin kita bisa lihat diri kita melalui bayangan kita. hitam.......

RUMPUT KERING

Rumput mulai bertumbuh, hujan telah menyirami akar-akar yang lama mengering yang tetap berusaha bertahan dalam situasi yang sulit. Bersemedi dalam sunyi , hanya embun pagi yang selalu menyapanya tiap pagi. Itupun cukup untuk membuatnya bertahan beberapa bulan sembari menunggu kucuran air langit. Ini hanya kisah rumput di tepi jalan yang biasa kulalui setiap harinya. Menjadi saksi hidup perjalanan kehidupanku, jalanan, persawahan, pohon-pohon pinggir jalan yang meranggas daunnya, kicauan burung , pedagang pasar purwogondo menjadi saksi perjalanan hidupku. Aku tak pandai menulis isi hati apalagi mengungkapkannya dengan kata-kata dengan seni yang indah. Yah ....inilah hidup yeng mesti di jalani tetap bertahan seperti rumput kering yang dengan sabar menantikan keabahagian/kesempatan/rahmat yang pasti akan datang, karena musim yang sulit pasti diiringi dengan musim yang lebih mudah untuk bertumbuh, membesarkan diri dan menghasilkan buah yang dinantikan makhluk lainnya.

Fokus pada potensi dirinya berupaya sekuat tenaga untuk membangun dirinya hingga dapat memberikan kebahagiaan/kepuasan/kesuksesan untuk dirinya sendiri ternyata dengan fokus membangun diri sendiripun mampu memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup lainnya. Rumput kering itu telah melalui perjalanan yang sulit, bertahan/hadapi semua masalah yang ada, nikmati nikmat sekecil apapun karunia Allah swt.

Hanya Rumput yang nampaknya tak berguna , namun tetap berusaha membangun dirinya untuk dapat memberikan manfaat kepada makhluk lainnya.

Menulis ternyata mudah, walaupun kadang pembaca tak mengerti isi tulisannya. Tak mengapa , lama blog nya tak terisi. Ini awal ku mengisi kembali blog ku ini.

See u later.....